Pengamat: Luar Biasa Kalau Prabowo Copot Kapolri, Kelihatan Tuh Macannya

News5751 Views

AUTENTIKWOMAN.Com-Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan langkah luar biasa apabila Prabowo berani mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Kalau Kapolri yang sekarang dicopot, kelihatan tuh macannya,” ujar Ray dalam talkshow Overview Tribunnews, Rabu, 19 Februari 2025.

Terkait keputusan Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, menurut Ray, belum dikatakan sebagai langkah tegas.

“Tidak bisa disebut langkah tegas (Prabowo) karena ini menterinya kan benar-benar (berlatar belakang) profesional gitu ya, beliau tidak punya partai, tidak punya basis massa, bukan pemimpin ormas, beliau betul-betul cuma akademisi,” kata Ray.

“Jadi kalau dicopot pun ya enteng banget nyopotnya, itu secara politik gitu,” sambungnya.

Ray berpendapat, setidaknya ada tiga faktor yang menjadi sebab Satryo diganti.

Pertama terkait konflik Satryo dengan pegawai dan staf Kemendikti Saintek beberapa waktu lalu.

Faktor kedua adalah soal itu tadi dalam 100 hari ini kok mahasiswa bisa bergerak ya, apakah Mendikti tidak melakukan upaya-upaya untuk katakanlah misalnya meredamnya,” ujarnya.

Faktor ketiga, Ray menilai Satryo sebagai akademisi yang mempercayai semangat pendidikan bebas.

“Bahwa pendidikan itu untuk kebebasan gitu, nah tentu itu sangat berbeda dengan cara berpikir Pak Prabowo sebagai militer yang menganggap ya segala sesuatunya itu harus bersifat strukturalis komandois gitu kan.”

“Nah itu enggak sejalan tuh dengan basis pendidikan sebagai pembebasan itu,” beber dia.

Mengundurkan Diri

Satryo mengaku sebelum pelantikan Brian Yuliarto sebagai Mendikti Saintek yang baru pada Rabu 19 Februari 2025, dia telah menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mendikti Saintek.

Surat yang dibuat pada Selasa 18 Februari 2025, pukul 24.00 WIB itu diserahkan kepada Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.

Satryo berharap surat itu bisa diteruskan ke Presiden Prabowo Subianto.

“Saya baru saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Mendikti Saintek,” kata Satryo, Rabu, di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta.

“Ya, surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Tadi saya serahkan ke Setneg untuk disampaikan kepada Presiden,” katanya.

Satryo menuturkan selama empat bulan menjadi Mendikti Saintek, dia telah bekerja secara maksimal dan tulus.

Meski demikian, kata Satryo, jika atasan merasa tak cocok, dia memilih mundur dari kursi jabatan Mendikti Saintek.

“Saya kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih. Tulus saya kerja.”

“Kalau (atasan) tidak cocok, ya saya lebih baik mundur saja,” tambahnya.

Dia mengakui kinerja dirinya yang tak sesuai harapan pemerintah. Karena itu, Satryo kembali menekankan, dia memilih mundur ketimbang harus diberhentikan.

“Karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun, karena mungkin tidak sesuai dengan harapan pemerintah, saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” tukasnya.

Sebelumnya, Satryo sempat didemo oleh pegawai Kemendiktisaintek pada 20 Januari 2025. Saat itu, mereka mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian.

Kemudian, dalam aksi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ pada Senin 17 Februari 2025, mahasiswa meminta Prabowo mengevaluasi para menteri yang dinilai berkinerja buruk. Salah satunya sosok Satryo.

“Rombak Kabinet Merah Putih, khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat adalah Mendikti Saintek,” ujar massa aksi.

Sebagai informasi, Mendikti Saintek Brian Yuliarto, saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2025-2030.

Dia merupakan lulusan S1 ITB, serta S2 dan S3 Universitas Tokyo. Sebagai akademisi, Brian merupakan salah satu ilmuwan top tanah air.

Brian menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

Brian juga mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu World’s Top 2 persen Scientist versi Stanford University pada 2022.

Dia juga pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik oleh ITB pada 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi.

Selain itu, pada November 2024, Brian Yuliarto meraih Habibie Prize 2024 untuk kategori Ilmu Rekayasa.

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *