Tidak Ada Acara Khusus, Megawati Rayakan Ultah ke-78 di Batu Tulis

News11418 Views

AUTENTIKWOMAN.Com-Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengadakan perayaan sederhana dalam merayakan pertambahan usia menjadi 78 tahun. Megawati merayakannya di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Januari 2025, bersama keluarga dan sahabatnya.

Kakak sulung Guntur Soekarnoputra tampak hadir bersama sang adik Sukmawati Soekarnoputri. Putra Megawati yang juga Ketua DPP PDI-P M.Prananda Prabowo terlihat mendampingi bersama istrinya Nancy Prananda dan kedua anaknya. Kemudian tampak juga Puan Maharani dengan kedua anaknya.

Sejumlah sahabat Megawati pun hadir, diantaranya Wapres RI ke-11 Boediono, mantan Mensesneg Bambang Kesowo, Mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan mantan Kepala BIN Hendropriyono.

Jajaran pengurus DPP PDI-P tampak hadir dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Berikutnya ada Wasekjen Sadarestuwati, Adian Napitupulu, dan Y.Aryo Adhi Dharmo, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Wakilnya Rudianto Tjen.

Lalu Ketua DPP PDI-P seperti Komaruddin Watubun, Yasona Laoly, Ahmad Basarah, Basuki Tjahaja Purnama, Deddy Yevri Sitorus, Ronny Talapessy, Djarot Saiful Hidayat, Sri Rahayu, Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Sri Rahayu, dan Wiryanti Sukamdani, Kepala Baguna PDIP Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito.

“Tidak ada acara khusus yang diadakan, karena sejak awal Megawati memang hanya ingin merayakan secara sederhana. Usai doa, acara dilanjutkan makan siang bersama,” kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Kamis.

Megawati memberi tumpengnya ke Guntur Soekarnoputra, Boediono, Mahfud MD, dan Ganjar Pranowo. Megawati lalu menyumbang dua lagu favoritnya yakni Cinta Hampa dan My Way.

Hasto menyatakan kader PDI-P seluruh Indonesia ikut merayakan HUT ke-78 Megawati di tempatnya masing-masing. Hadiah yang diberikan para kader adalah Gerakan Menanam Pohon dan Merawat Bumi. Menurutnya, kegiatan itu mengejawantahkan ajaran Megawati bahwa berpolitik itu menyentuh seluruh aspek kehidupan.

“Ibu Megawati sudah seperti Ibu kami sendiri. Kami bounded secara ideologi, spiritual, kesejarahan, dan juga dengan seluruh alam pikir, alam rasa, dan rekam jejak Ibu Mega yang dikenal sangat kokoh menjaga konstitusi dan demokrasi,” pungkas Hasto.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *