Prabowo Kecewa dan Marah BUMN Pesan Kapal dari Luar Negeri, Bagaimana Nasib Erick Thohir?

News1434 Views

AUTENTIKWOMAN.Com-Presiden Prabowo Subianto disebut geram lantaran ada badan usaha milik negara (BUMN) yang malah memesan kapal dari luar negeri alih-alih membangun di Tanah Air.

Kegelisahan Prabowo itu disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam acara ESG Sustainability Forum 2025 di Jakarta, Jumat 31 Januari 2025.

Hashim mengklaim Prabowo mengetahui banyak galangan kapal di Indonesia menganggur. Ini karena ada BUMN yang malah memesan kapal di negara lain. Oleh karena itu, lanjut dia,  Prabowo telah memerintahkan agar BUMN membangun kapal sendiri di Indonesia.

“Pak Prabowo kecewa dan marah. Perintah kepada BUMN itu kapal-kapal itu harus dibuat di dalam negeri, di galangan kapal di dalam negeri. Kalau kita bangun di luar negeri, GDP (gross domestic product) negara itu yang hidup,” kata Hashim.

Namun sayangnya, Hashim tidak membeberkan secara detail terkait BUMN mana yang dimaksud. Dia hanya menekankan bahwa pembuatan kapal sebaiknya dilakukan di dalam negeri agar ekonomi RI pun bisa meningkat.

Di sisi lain, Hashim mengakui biaya pembuatan kapal di Indonesia memang lebih mahal. Menurutnya, hal itu disebabkan aturan perizinan ruwet yang sebenarnya bisa diperbaiki.

“Kalau kita pangkas, pangkas, dan pangkas kita hapus, hapus, dan hapus dan kita kasih insentif untuk produsen galangan kapal,” ujarnya.

Hashim menegaskan pemerintah RI tak anti asing. Dia meneturkan bahwa Prabowo ingin industri kapal di dalam negeri terus berdenyut.

Oleh karena itu, setidaknya instansi pemerintah harus ikut berkontribusi. Dengan begitu, kata dia, target pertumbuhan ekonomi RI sebesar 8 persen bisa tercapai.

“Sekarang perintah dan arahan presiden semua harus dibuat di dalam negeri. Nah ini kita pro industri nasional. Saya semakin optimis, semakin yakin kita bisa capai minimal 8 persen (pertumbuhan ekonomi), maksimal 9 persen-10 persen,” tukas Hashim.

Sebagai informasi, Lembaga survei, Indikator Politik Indonesia, merilis survei yang menilai ada tujuh menteri Kabinet Merah Putih yang memiliki kinerja terbaik dalam 100 hari masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dari tujuh menteri tersebut, nama Menteri BUMN Erick Thohir menempati peringkat paling unggul.

Dalam survei yang bertajuk ‘Evaluasi Publik atas Kinerja 100 Hari Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih’ itu, responden menempatkan Erick Thohir pada peringkat pertama atas dengan hasil 14,2 persen, ketika disodorkan untuk menilai tujuh nama tersebut. Survei ini dilakukan secara tatap muka selama 16-21 Januari 2025.

Selain Erick Thohir, menteri lain yang cukup melejit selama 100 hari terakhir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar 13,2 persen, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono 6,7 persen.

Kemudian Menteri Agama Nasaruddin Umar 3,7 persen, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya 3,6 persen, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman 2,7 persen, dan Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 1,9 persen.

Pendiri Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan survei ini dipengaruhi oleh kesadaran responden terhadap kinerja para pembantu presiden tersebut.

“Sehingga ketika kami beri daftar nama sekalipun masyarakat tidak berkurang signifikan dengan nama-nama yang dipersepsikan positif,” kata Burhanuddin dalam keterangannya, Rabu 29 Januari 2025.

Burhanuddin menilai kepuasan dari responden ini memperlihatkan masih adanya hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Menurut dia, kinerja 100 hari tersebut juga menjadi modal politik besar bagi Pemerintahan Presiden Prabowo. Bahkan dipandang lebih baik dibandingkan dengan dua kepala negara sebelumnya.

“Ini mengindikasikan bulan madu politik dengan publik belum berakhir. Ini agak berbeda kalau kita bandingkan dengan pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.

Survei ini diambil dalam kurun waktu 16-21 Januari 2025, kurang lebih 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semenjak dilantik 20 Oktober 2024.

Survei Indikator menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar +2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Lembaga Survei Indikator juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *