Mengendorse 84 Calon Kepala Daerah, Cawe-cawe Pilkada “Hobi Baru” Mulyono

News2600 Views

AUTENTIKWOMAN.Com-Pengamat politik Dian Agustina mengatakan turun gunungnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengendorse para calon kepala daerah di Pilkada 2024 sangat disayangkan karena tidak menunjukkan jiwa seorang negarawan.

“Mantan presiden merendahkan diri mengendorse 84 calon kepala daerah yang bisa berdampak polarisasi di masyarakat pemilih. Jadi semakin terlihatlah dengan jelas cawe-cawe Pilkada menjadi hobi baru Mulyono,” ujarnya kepada AutentikWoman, di Jakarta, 6 Desember 2024.

Dian Agustina melanjutkan, Jokowi harusnya membiarkan proses demokrasi berjalan dengan benar dan mengarahkan rakyat untuk fokus melihat program para kandidat kepala daerah yang berkontestasi tapi bukan mengarahkan pada figur yang diendorse.

Menyinggung kemenangan calon kepala daerah yang diendorse oleh Mulyono, disebut-sebut berbagai kalangan melakukan pengerahan sumber daya negara, pelibatan aparat penegak hukum dan aparat sipil negara (ASN), dia mengatakan memang sulit dibuktikan secara kasat mata karena Mulyono sudah tidak menjadi orang nomor satu di Indonesia.

“Walaupun Jokowi sudah tidak menjabat sebagai presiden lagi tapi pengaruh orang-orang Jokowi yang masih menjabat saat ini di Lembaga negara ikut berperan besar dalam memenangkan calon yang diendorse oleh Jokowi.”

Calon Doktor ilmu politik dari salah satu universitas swasta terkenal di Jakarta itu melanjutkan, sikap Jokowi dan pernyataannya bahwa dia menyatakan dirinya akan menjadi kader partai perseorangan setelah PDIP menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak lagi jadi kader PDIP, hal itu menunjukkan bahwa Jokowi akan terus berjuang untuk kepentingan kekuasaan berikut keluarganya dengan melakukan berbagai cara.

Kata dia, seharusnya seorang mantan presiden itu bersikap sebagai seorang negarawan bisa menjadi guru bangsa yang memberikan pendidikan politik dengan benar. Bukan malah membentuk dinasti politik baru buat keluarganya.

“Memang itu hak politik Jokowi sebagai warga negara tetapi sangat disayangkan saja demi mempertahankan kekuasaan segala cara dilakukan. Saya khawatir Indonesia akan tercerai berai kalau para pemimpin negara melakukan praktik-praktik yang tidak benar,” tukas Dian Agustina.

Sebagai informasi, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa meskipun sudah purnatugas, dia tetap tidak bisa beristirahat.

Padahal sebelum pensiun dia pernah mengatakan keinginannya untuk melakukan kegiatan di bidang lingkungan hidup, namun hingga kini belum juga terealisasi.

Jokowi menyatakan niatnya untuk kembali ke tanah kelahirannya di Solo sebagai rakyat biasa.“Saya akan kembali ke kota saya, Solo sebagai rakyat biasa,” tegasnya.

Kenyataannya, dia justru disibukkan dengan berbagai kunjungan calon kepala daerah yang bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Inginya banyak istirahatnya tapi dalam praktiknya enggak bisa,” kata Jokowi di Kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Jokowi menceritakan bahwa selama sebulan setelah pensiun, dia tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Bedanya, hanya tidak ada pengamanan protokoler dari Paspampres yang ketat.

“Dalam praktiknya enggak bisa. Tetap dari pagi sampai nanti malem, enggak ada berhentinya,” ungkapnya.

“Apa sih yang berubah, ya dulu dikawal banyak Paspampres sekarang enggak gitu aja, (sekarang) dikit, “sambungnya.

Jokowi mengaku dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kali ini dirinya meng-endorse puluhan calon kepala daerah. Jokowi mengatakan ada sekitar 84 calon kepala daerah yang ia dukung, namun tak semuanya menang.

Sejumlah paslon yang unggul quick count terlihat mengunjungi kediaman Jokowi usai pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 seperti Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Astrid Widayani.

Terbaru, Cagub dari Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud didampingi istri turut mengunjungi kediaman Jokowi di Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo, beberapa hari lalu.

“Ya saya enggak ngapa-ngapain, kebetulan saja yang di-endorse menang, gitu aja,” ucap Jokowi tertawa.

Mengenai kekalahan Pilkada DKI Jakarta, Jokowi yang merestui pasangan Ridwan Kamil dan Suswono melawan Pramono Anung-Rano Karno, dia mengatakan bahwa dalam kompetisi pasti ada yang menang dan kalah.

“Yang namanya kompetisi, namanya pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota, ada yang menang dan pasti ada yang kalah. Biasa dalam politik pun juga seperti itu, sekali lagi saya ulang-ulang yang menang tetap rendah hati, yang kalah juga kedepan masih ada lima tahun lagi ada kesempatan untuk ikut berkonsentasi lagi.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *