Prabowo Mengaku MBG Jadi Sorotan Dunia, 1,4 Miliar Porsi sudah Dibagikan

Government95 Views

AUTENTIKWOMAN.Com– Program baru, Makan Bergizi Gratis (MBG) memang belum sempurna. Namun, tidak juga dikatakan gagal. Presiden Prabowo Subianto menargetkan, ke depan program ini dapat mencapai zero error dan zero defect.

Keinginan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri prosesi Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Sabtu kemarin.

Prabowo mengaku, MBG kmenjadi sorotan dunia. Ia tidak menampik adanya beberapa insiden di sejumlah daerah. Namun, berdasarkan data, dari 1,4 miliar porsi yang telah dibagikan, hanya terdapat 8 ribu kasus.

Meski secara statistik tergolong kecil, Prabowo memandang setiap kasus dengan serius. Ia menegaskan, tidak boleh ada satu pun anak yang sakit akibat program ini.

“Mungkin karena kurang bersih. Dalam ilmu sains, ini masih dalam koridor, tapi kita ingin zero error dan zero defect. Walau sulit, kita harus bisa!” tegas Prabowo.

Untuk mencapai target tersebut, Prabowo telah memerintahkan tindakan preventif yang ketat di seluruh fasilitas program, terutama terkait kebersihan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Menurut  Prabowo, virus dan bakteri bisa datang dari mana saja, sehingga kebersihan menjadi hal mutlak. Ia juga meminta guru di sekolah turut mengingatkan murid agar rajin mencuci tangan dengan benar.

Prabowo menegaskan, MBG merupakan bukti kemampuan bangsa Indonesia dalam melayani rakyat. Saat ini, program tersebut telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat setiap hari dengan melibatkan 12.205 dapur.

“Bangsa Indonesia kini mampu memberi makan rakyatnya setara tujuh kali populasi Singapura setiap hari,” kata Prabowo.

Capaian dari keberhasilan MBG ini pun mendapat pengakuan internasional, salah satunya dari Rockefeller Institute, yang menilai Indonesia sebagai negara dengan implementasi tercepat di dunia.

Prabowo mengisahkan, perwakilan Rockefeller Institute yang datang ke Indonesia mengaku kagum karena MBG mampu menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dalam satu tahun, sementara Brazil butuh 11 tahun untuk menjangkau 4 juta orang.

Selain itu, Prabowo juga menyoroti keberhasilan efisiensi anggaran besar-besaran dalam pemerintahannya. Pemangkasan pos-pos yang tidak perlu berhasil menghemat triliunan rupiah.

Semula, anggaran MBG hanya Rp71 triliun. Namun, berkat efisiensi tersebut, anggarannya meningkat menjadi Rp100 triliun, meski realisasinya belum sepenuhnya terserap.

Prabowo juga mengapresiasi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, yang mengembalikan Rp70 triliun ke kas negara karena pembangunan 30 ribu SPPG belum selesai sesuai target akhir 2025.

“Ini baru sejarah. Pejabat mengembalikan uang ke negara. Biasanya, kalau sudah November, dihabiskan. Uang Rp70 triliun itu bisa kita pakai bantu petani, nelayan, dan masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Sementara, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab terjadinya keracunan MBG bukan kesalahan sistem program, melainkan kelalaian teknis di lapangan.

Dia juga membenarkan bahwa penyebab utama keracunan adalah makanan yang basi. “Ya, murni karena makanan basi,” ujarnya di  Bandung, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sedangkan Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago mengatakan, agar MBG mencapai target zero error, maka perlu dilakukan pengawasan berkala setiap tiga bulan dengan melibatkan ahli gizi, BPOM, dan Dinas Kesehatan untuk memeriksa menu MBG serta sanitasi air bersih di setiap SPPG.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *