AUTENTIKWOMAN.Com-Serangan bom Amerika ke Iran membuat geram Partai Demokrat. Salah satu anggota Kongres AS, Alexandria Ocasio-Cortez dari Partai Demokrat pada Sabtu malam mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump membuka dirinya terhadap potensi pemakzulan menyusul serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Trump pada akhir pekan mengumumkan bahwa AS menjatuhkan bom di beberapa lokasi di Iran, sebuah tindakan yang disebut oleh anggota parlemen AS sebagai inkonstitusional. Para pengamat juga mengecam keputusan presiden untuk mengebom lokasi nuklir negara tersebut.
Salah satu anggota Demokrat paling populer mengatakan ancaman pemakzulan seperti dilansir Raw Story.
“Keputusan Presiden yang membawa bencana untuk mengebom Iran tanpa izin merupakan pelanggaran berat terhadap Konstitusi dan Kekuasaan Perang Kongres,” tulisnya.
“Dia secara impulsif mengambil risiko melancarkan perang yang dapat menjerat kita selama beberapa generasi.”
Dia menyimpulkan, “Itu benar-benar dan jelas merupakan alasan untuk pemakzulan.”
Tindakan Trump juga memicu kemarahan petinggi Demokrat karena mereka tidak diberi tahu sebelum serangan, dan hanya anggota parlemen dari Republik yang mendapat notifikasi, seperti dilansir CNN.
Petinggi Demokrat di Komite Intelijen DPR Jim Himes, mengaku tidak diberi pengarahan sebelum serangan AS terhadap Iran, meskipun rekannya dari Partai Republik di panel tersebut, Ketua Rick Crawford, telah menghubungi Gedung Putih, menurut sumber yang dikenalnya.
Selain itu, Senator Mark Warner, petinggi Demokrat di Komite Intelijen Senat, juga tidak diberi pengarahan sebelum serangan tersebut, menurut sumber yang dikenalnya, tetapi ketua Partai Republik, Tom Cotton, diberi pengarahan.
Kedua Demokrat tersebut berada di “Gang of Eight,” yang biasanya akan diberi pengarahan sebelum keterlibatan militer AS yang signifikan.
Geng Delapan mencakup para pemimpin DPR dan Senat dari masing-masing partai serta ketua dan anggota berpangkat tinggi komite intelijen DPR dan Senat.
Petinggi Republik di Geng Delapan, termasuk Ketua DPR Mike Johnson dan Pemimpin Mayoritas Senat John Thune, keduanya diberi pengarahan sebelumnya, kata sumber yang dikenalnya.
Ketua DPR Mike Johnson dan Ketua Mayoritas DPR Tom Emmer merilis pernyataan yang memuji serangan Presiden Donald Trump terhadap Iran, dengan Johnson mengatakan ini adalah “Kebijakan America First.”
