AUTENTIKWOMAN.Com-Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mendadak ramai menjadi perbincangan masyarakat setelah mengungkapkan bahwa dirinya telah mengamankan sejumlah dokumen penting milik Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Rusia.
Dokumen itu diberikan kepadanya saat Hasto akan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Connie diketahui memang salah satu yang dekat dengan Hasto.
Connie mengatakan dokumen penting milik Hasto tersebut telah dia notariskan di Rusia.
“Jadi pada saat saya pulang ke Indonesia saya dititipi beberapa dokumen penting dan sudah saya amankan dan saya sudah notariskan di Rusia ini,” kata Connie lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis, 25 Desember 2024.
Connie mengklaim dokumen yang dititipkan Hasto tersebut akan menjadi bom waktu usai Sekjen PDI Perjuangan itu diumumkan sebagai tersangka.
“Ya bisa saja itu jadi bom waktu, kita lihat saja,” katanya.
Connie membeberkan dokumen itu dia terima saat pulang ke Jakarta dan bertemu Hasto. Dokumen penting tersebut sepertinya dilarikan ke Rusia agar tidak dirampai oleh KPK.
Menurut dia, Hasto telah belajar dari buku catatan partainya yang dirampas saat menjalani pemeriksaan di KPK sebelumnya.
Connie Rahakundini Bakrie yang juga Guru Besar bidang Hubungan Internasional di Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia (St Petersburg State University, sebuah institusi akademik bergengsi kelas dunia dengan sejarah lebih dari 300 tahun dan 9 peraih Nobel di berbagai bidang. Dia juga merangkap Ambassador of Science and Education of Russia.
Dengan latar belakang pendidikan dan profesional yang luas pada studi pertahanan yang digeluti di Australia, Asia Pasifik, Taiwan, Tiongkok, Amerika Serikat, Israel, dan Inggris, Connie memantapkan dirinya sebagai ahli Hubungan Internasional dan Pertahanan, khususnya Pertahanan Maritim dan Dirgantara. Connie adalah satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung dalam forum ini di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin
Perempuan kelahiran 3 November 1964 itu diduga memiliki kedekatan khusus dengan Negara Beruang Merah. Namun, hingga kini dugaan Connie sebagai agen khusus Rusia tidak dapat dibuktikan.