AUTENTIKWOMAN.Com-Dari koleksi Prada Fall/Winter 2025 Anda akan menyadari bahwa gaya feminin bisa tampil provokatif dan berani. Secara umum gaya feminin sering digambarkan lewat gaun, rok, warna pastel, dan corak bunga yang hadir dalam siluet yang anggun. Bersiap untuk terkejut, karena Miuccia Prada dan Raf Simons mendobrak gambaran tersebut.
Gaun hadir dalam siluet yang longgar dan tidak berbentuk. Jaket dibuat memakai bahan kulit bertekstur seperti kulit jeruk bukan bahan kulit yang mulus atau berkilauan. Mantel bulu shearling dibungkus plastik! Dan rok diberi karet pada pinggangnya membuatnya terlihat seperti kebesaran-rok berdesain seperti ini juga sering disebut sebagai paper bag skirt.

Deretan busana tersebut terlihat nyentrik namun fresh berkat permainan siluet dan padu padan. Klasik namun juga kontemporer lewat eksperimentasi dalam hal material.
Seperti disinggung awal, ada nuansa provokatif dari koleksi ini. Sesuatu yang biasanya jarang bersinggungan dengan tampilan feminin. Miuccia dan Raf adalah dua desainer yang kerap terstimulasi geliat sosial masyarakat dalam karyanya. Pada koleksi menswear yang dipresentasikan Januari lalu, Miuccia berbicara mengenai perlawanan terhadap situasi politik yang semakin konservatif. Perpaduan setelan jas dan material shearling serta sentuhan koboi menampilkan koleksi yang terlihat powerful.

Sementara pada koleksi busana perempuan, spirit perlawanan tersebut memang tidak ditampilkan secara menggebu-gebu. Deretan gaun hitam, pastel, dan corak bunga bersiluet longgar seolah menjadi simbol akan kebebasan perempuan untuk memberi ruang aman dan nyaman bagi tubuhnya.
Tak salah jika koleksi Prada adalah refleksi dari geliat sosial masyarakat. Ide bahwa tampilan feminin bisa menjadi simbol protes dan perlawanan perempuan dibuktikan oleh sejumlah politisi perempuan Amerika Serikat. Pada 4 Maret 2025 lalu, para politisi perempuan dari Partai Demokrat kompak memakai busana warna pink saat Presiden Donald Trump menyampaikan pidato perdananya pada rapat DPR di gedung Capitol, Washington D.C.
Teresa Leger Fernandez, politisi yang turut berpartisipasi dalam aksi tersebut mengatakan pemilihan warna pink untuk “memberi kesadaran akan dampak negatif kebijakan Donald Trump kepada para perempuan”, ujarnya kepada Washington Post.

Aksi mereka memang tidak serta memberi dampak yang masif. Apalagi tak sedikit yang kontra dengan pemilihan warna pink khususnya rona hot pink untuk protes karena dianggap terlalu berasosiasi dengan Barbie. But hey, bukankah Greta Gerwig dan Margot Robbie lewat film Barbie (2023) membuktikan bahwa boneka tersebut juga memiliki keberanian untuk melawan ketidakadilan?!
Koleksi Prada Fall/Winter 2025 ini tampaknya tidak hanya akan memberi perspektif baru bagi pencinta mode mengenai gaya feminin. Tetapi juga dapat menjadi katalis agar masyarakat lebih kritis terhadap isu sosial politik lainnya.
Deretan Selebriti di Front Row

Tak hanya kreasi di runway, penampilan para selebriti yang hadir di fashion show Prada ini juga turut menarik atensi. Byeon Woo Seok yang juga brand ambassador dari Prada bergaya preppy mengenakan sweater motif garis dan celana abu-abu aksen sabuk. Lalu JO dan HARUA dari &TEAM bergaya kasual dalam busana hitam dan navy.

Karina aespa bergaya retro chic dalam balutan gaun dan blus. Gawon MEOVV tampil edgy mengenakan crop top, jaket, dan knit pants dari koleksi Prada Spring/Summer 2025. Hunter Schafer memilih padanan brief dengan sweater pastel. Simone Ashley memberi sentuhan boyish pada padanan jaket dan rok pendeknya lewat sepatu loafer. Dan Maya Hawke berhasil membuat celana warna merah menyala sebagai pilihan busana yang tepat untuk gaya kasual chic dengan memakainya bersama mantelm cokelat.