AUTENTIKWOMAN.Com– Dubes Ri untuk Iran dalam kuliah tamu khusus yang diselenggarakan untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia, Selasa, 28 Oktober 2025, mengatakan bahwa hubungan antara Teheran dan Jakarta telah mencapai tahap yang menuntut peningkatan dari sekadar kerja sama politik menuju kolaborasi ilmiah dan teknologi.
Duta Besar LBBP Republik Indonesia di Teheran menyatakan bahwa hubungan antar masyarakat, khususnya komunitas akademik, sangat penting untuk memperdalam pemahaman bersama antara kedua bangsa.
Dia juga mengumumkan inisiatif baru Indonesia untuk memperluas pertukaran mahasiswa dan dosen, dengan menekankan bahwa seluruh potensi akan dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama akademik antara kedua negara.
Dubes Roy menegaskan bahwa pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia. Dia menyerukan kepada universitas dan lembaga penelitian Iran dan Indonesia untuk membangun jaringan bersama di bidang-bidang strategis seperti teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), energi bersih, dan ilmu kelautan, guna mengurangi ketergantungan ilmiah terhadap negara-negara maju.
Di bagian lain pidatonya, Duta Besar Indonesia menyoroti pendekatan geopolitik dan ekonomi luar negeri negaranya, dengan menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia didasarkan pada “keterlibatan yang seimbang” dengan kekuatan global.
“Indonesia tidak berpihak dalam persaingan antara Cina dan Amerika Serikat. Kami menginginkan kerja sama ekonomi dengan semua pihak berdasarkan prinsip saling menghormati dan keuntungan bersama,” ujarnya.
Rolliansyah Soemirat juga menekankan perlunya redefinisi lembaga-lembaga internasional dan menyoroti pentingnya kerja sama Selatan–Selatan sebagai cara bagi negara-negara berkembang untuk berperan lebih besar di panggung global.
“Negara-negara berkembang harus memperkuat posisi tawar mereka dalam sistem ekonomi internasional melalui koalisi seperti BRICS dan ASEAN,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dubes Roy menyoroti keanggotaan bersama Iran dan Indonesia dalam berbagai lembaga internasional seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok, dan BRICS, serta menekankan pentingnya sinergi kedua negara dalam menangani isu-isu dunia Islam, kawasan, dan global.
Duta Besar RI di Teheran juga mengungkapkan bahwa Indonesia menentang segala bentuk sanksi sepihak, dan mendukung penyelesaian diplomatik terhadap isu nuklir Iran, dengan menegaskan bahwa setiap negara berhak memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Sebagai penutup, Soemirat menyoroti posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, dan menyerukan kerja sama ilmiah antara Iran dan Indonesia di bidang tata kelola kelautan, keamanan energi, perubahan iklim, dan ekonomi biru, sehingga laut dapat menjadi sumber persatuan dan model pembangunan berkelanjutan bagi dunia






