Meski Cetak Laba Bersih Rp2,39 T, Alfamart Tutup 400 Gerai Tahun Ini

News6611 Views

AUTENTIKWOMAN.Com– Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin mengungkapkan ratusan gerai Alfamart tutup sepanjang tahun ini. Namun demikian, Alfamart tetap melakukan ekspansi di sejumlah daerah.

Dia mengatakan, penutupan itu terjadi karena kerugian yang dialami oleh gerai bersangkutan. Adapun, salah satu kerugian itu terjadi karena biaya sewa yang tinggi, sementera penjualan melemah.

“300-400 toko saya tahun itu tutup. Karena apa? Ya karena ya, Kalau untung pasti kita buka terus,” kata Solihin di Soll Marina Hotel, Tangerang, Sabtu, 14 Desember 2024.

Solihin yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo) menuturkan, penutupan gerai merupakan keputusan yang berat. Namun, langkah itu perlu diambil karena tidak ada jalan lain.

Di satu sisi, Solihin lanjutnya, Alfamart tetap membuka gerai di daerah lain. Dia mengeklaim pembukaan gerai baru tahun ini lebih banyak dibandingkan jumlah yang tutup.

“Artinya, diharapkan ada yang tutup dan ada yang buka. Jadi ada subtitusi, misalnya saling menopang gitu ya,” ujarnya.

Kata dia, target pembukaan gerai baru tahun ini yang mencapai 800 telah terlampaui. Menurutnya, hal ini juga terjadi demi menutup selisih gerai tutup.

“Jujur saja kita target buka 800. Tapi karena yang ditutup ratusan, kita jadi buka lebih dari segitu (800),” jelasnya.

Kendati menutup ratusan gerainya, Alfamart tetap membukukan laba bersih yang tinggi. Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham AMRT itu mencetak laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III/2024, naik 9,52 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,19 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III/2034, naik 10,23 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp80,24 triliun.

Pendapatan paling banyak disumbangkan oleh segmen usaha makanan yang mencapai Rp62,37 triliun, naik 10,25 persen yoy. Lalu, bisnis bukan makanan naik 9,54 persen menjadi Rp25,84 triliun.

Sementara itu, pendapatan neto dari pewaralaba mencapai Rp16,05 triliun pada periode yang berakhir per 30 September 2024 ini. Jumlah tersebut setara dengan 18,19 persen dari total pendapatan neto AMRT.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *