AUTENTIKWOMAN.Com-Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan hadiah rumah untuk keluarga Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal dunia usai ditabrak mobil Brimob. Tak hanya rumah, Dedi juga mengangkat adik Affan yang masih duduk di bangku SMP sebagai anak asuh.
Hadiah itu disampaikan Dedi saat menghubungi ibu Affan. Dalam sambungan telepon tersebut, Dedi menyampaikan belasungkawa kepada orang tua Affan.
“Saya menyampaikan belasungkawa. Maaf tidak bisa menemui langsung,” kata Dedi seperti dilihat dari akun resmi Tiktok @dedimulyadiofficial, Jumat, 29 Agustus 2025.
Affan meninggal dunia di usia 21 tahun. Ayahnya berasal dari Bima dan ibunya dari Lampung Tengah. Affan sendiri sudah putus sekolah saat SMP kelas dua.
Dedi meminta izin agar adik Affan yang masih duduk di bangku SMP menjadi anak asuhnya. Affan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Almarhum memiliki satu kakak dan satu adik.
“Ibu mengizinkan adiknya menjadi anak asuh saya. Nanti jadi anak asuh saya. Tetap tinggal dengan ibu,”kata Dedi.
“Boleh pak. Saya mengucapkan terima kasih,” jawab ibu Affan sambil menangis terharu.
“Saya tidak bisa membantu apa pun kecuali doa. Maaf banget saya tidak bisa menemui ibu langsung. Saya ikut menyampaikan belasungkawa. Semoga ibu senantiasa sehat, diiberkahu, dan semoga ini peristiwa terakhir dan tidak boleh terjadi lagi kepada siapa pun di indonesia,” tutur Dedi.
Dedi mengatakan akan membelikan rumah untuk keluarga Affan di Jakarta. Dia pun berpesan kepada staffnya yang takziah ke rumah Affan.
“Nanti akan dicarikan rumah di Jakarta. Biar ibu bisa punya rumah sendiri. Nanti ibu cari rumah, kita beresin rumah ibu. Saya sekali lagi menyampaikan mohon maaf. tidak ada maksud apa pun, hanya menyampaikan belasungkawa sesama anak bangsa,” ujar Dedi.
Dedi kemudian bertanya tentang keseharian Affan yang sudah dimakamkan di TPU Karet Bivak. Dedi yang tidak bisa takziah langsung ke Jakarta berkali-kali meminta maaf sekaligus mendoakan Affan.
“Saya mohon maaf hanya bisa mengutus staf saya. Mudah-mudahan almarhum diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah,” kata Dedi dengan mata berkaca-kaca.
Kepada Dedi, Ibu Affan juga menyampaikan harapan. Dia meminta keadilan. “Saya minta yang nabrak anak saya, dihukum seberat-beratnya,” kata ibu Affan tak henti menangis.
Orang nomor satu Jawa Barat itu yakin, jajaran kepolisian akan bersifat objektif dan memproses sesuai ketentuan berlaku. “Hukumnya harus terbuka dan diketahui semua orang dan putusannya diketahui semua orang,” tegas Dedi.
Selama percakapan dalam telepon tersebut, Dedi lebih banyak mendengar. Sesekali mata mantan bupati Purwakarta itu berkaca-kaca menahan tangis.