Menlu Iran Araghchi: Bom Atom Iran, Bukti Tidak Akan Menyerah Pada Kekuatan Besar

News51 Views

AUTENTIKWOMAN.Com– Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Seyed Abbas Araqchi, menegaskan bahwa kekuatan sejati Iran terletak pada kemandirian dalam pengambilan keputusan dan kemampuan untuk mengatakan “tidak” terhadap dominasi kekuatan global.

Araghchi dalam pernyataannya menyebut solidaritas nasional rakyat Iran selama perang 12 hari yang dipaksakan oleh rezim Zionis sebagai modal sosial dan historis bangsa Iran.

Dia menekankan bahwa bangsa Iran dalam perang tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak akan diam menghadapi kekuatan dan ancaman, tetapi akan melawan dan mempertahankan hak-hak sah mereka tanpa mundur.

“Bom atom Iran adalah kemampuan untuk mengatakan tidak kepada kekuatan besar. Kekuatan Iran terletak pada tekad dan kemandirian dalam mengambil keputusan, bukan pada senjata nuklir. Program nuklir Iran sepenuhnya bersifat damai dan berdasarkan hak sah bangsa kami — inilah bentuk kemandirian yang telah diraih sejak kemenangan Revolusi Islam,” ujarnya baru-baru ini.

Lebih lanjut, Araghchi menyebut bahwa hubungan Teheran–Washington bersifat dapat dikelola tetapi tanpa kepercayaan.

Menurutnya, jalur diplomasi hanya akan efektif jika dibangun di atas dasar saling menghormati.

“Hubungan Iran dan Amerika Serikat terperangkap dalam watak hegemonik Washington. Namun, hubungan ini tetap dapat dikelola. Selama Amerika memandang Iran dari posisi superior, persoalan akan terus ada. Tidak ada bangsa yang bisa diajak bicara dengan bahasa kekerasan; jika mereka berbicara dengan hormat dan logika, maka mereka akan mendapatkan respons yang sama,” tegas Araqchi.

Araqchi juga menegaskan bahwa meskipun Iran tidak memiliki pengalaman positif dalam perundingan dengan Amerika Serikat, hal itu tidak berarti menutup pintu diplomasi.

“Republik Islam Iran selalu siap untuk setiap solusi rasional yang didasarkan pada saling menghormati dan kepentingan bersama,” tambahnya.

Menlu Iran menutup dengan menekankan bahwa Iran tidak akan mengorbankan hak-hak rakyatnya dan menjaga kehormatan nasional sebagai garis merah.

Dia menekankan, kesiapan untuk membela diri adalah jaminan terbaik bagi perdamaian. “Jika kita tidak siap, perang akan dipaksakan kepada kita.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *