AUTENTIKWOMAN.Com– Bos perbankan ternama asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase mengungkapkan bahwa dia mengantisipasi harga emas dunia berpeluang naik dua kali lipat dari harga tertingginya saat ini, mengingat lonjakan yang terus berlanjut.
Seperti diketahui, harga emas dunia telah melampaui level US$ 4.200 per troy ons pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Dikutip dari Kitco News, Kamis, 16 Oktober 2025, CEO JPMorgan, Jamie Dimon mengatakan, cukup masuk akal bagi investor saat ini memanfaatkan kenaikan harga dan menyimpan emas dalam portofolio mereka.
“Saya bukan pembeli emas, (tetapi) saat ini biayanya 4% lebih tinggi untuk memilikinya,” ujar Dimon dalam kegiatan Fortune’s Most Powerful Women di Washington, AS pada Selasa, 14 Oktober 2025.
“Harganya (emas) juga bisa dengan mudah mencapai US$ 5.000 atau US$ 10.000 dalam situasi seperti ini,” ucapnya.
“Ini adalah salah satu dari sedikit momen dalam hidup saya di mana memiliki emas dalam portofolio terasa semi-rasional,” tambah Dimon.
Sebelumnya, pengamat pasar emas yakni Ibrahim Assuaibi memproyeksi harga emas dapat melanjutkan reli dalam beberapa waktu depan. Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan terjadinya koreksi.
“Kalau seandainya naik, resisten pertama harga emas adalah di US$ 4.292,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Ibrahim mengatakan, harga emas melonjak didukung oleh sentimen perang dagang di mana Amerika Serikat mengenakan tarif impor sebesar 100 persen terhadap China atas pengawasan tanah jarang.
Berlanjutnya kenaikan harga emas juga didukung oleh sentimen penutupan pemerintah federal AS yang sudah memasuki hari ke-15, karena belum ada satu kesepakatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres terkait batas atas anggaran.
“Di sisi lain kita juga melihat bahwa permintaan logam mulia begitu besar terutama dalam bank sentral global, di antara lain China, India, hingga negara-negara di Amerika Latin dan Afrika. Untuk mendiversifikasi yang tadinya menggunakan dolar sekarang beralih ke logam mulia,” ujarnya.






