Mencicipi Es Krim di Negara Komunis Peninggalan Fidel Castro

JELAJAH8091 Views

Fidel Castro simbol revolusi komunis di Amerika Latin setelah melaksanakan Revolusi Kuba di 1959, ternyata seorang penggemar es krim yang luar biasa. Dia memerintahkan pembangunan Coppelia untuk mengungguli kaum ‘yanquis’ (Yankees) dengan sesuatu yang lebih bagus dan lebih besar ketimbang es krim Howard Johnson. Coppelia memiliki 26 rasa es krim mulai dari kenari sampai pisang, dari vanila sampai walnut.

Sebelum Revolusi, Vedado adalah distrik kelas menengah atas yang mewah, dan Kuba terdiri dari masyarakat yang kebanyakan berasal dari tingkat strata bawah dan sangat miskin, kebanyakan berkulit hitam, yang jarang merasakan es krim.

Sebuah ‘tentara coklat’ adalah sundae tinggi dengan es krim coklat, turquino special adalah cake yang berdiri antara beberapa sekop es krim.

Lalu tiba masa Periode Khusus (Special Period) karena runtuhnya Blok Soviet.Kuba kehilangan pasokan mentega dan susu bubuk utamanya. Karena tidak dapat memproduksi susu yang cukup, pemerintah Kuba harus memilih antara mentega dan es krim.

Iklim yang panas. Kecanduan gula. Tidak membutuhkan terlalu banyak usaha. Ransum dikurangi. Tetapi Coppelia tetap melayani satu peso (tiga sen) sekop es krim, meski dikurangi hingga hanya satu atau dua rasa – itu adalah suatu kenikmatan yang bahkan kesulitan ekonomi atau embargo Amerika Serikat yang kaku tidak dapat menghentikannya.

Parque Coppelia melayani sekitar 30.000 orang dalam sehari. (foto: Christopher P Baker)

Menempati seluruh blok yang berada di seberang Hotel Habana Libre di wilayah yang dulunya daerah elite, distrik Vedado, ‘taman rakyat’ yang dikelola negara ini menawarkan kesenangan dengan harga murah kepada rakyat dan melayani sekitar 30.000 pelanggan setiap hari – dan lebih dari 600 pada satu waktu.

Ketika Havana gerah kepanasan, seluruh warga kota tampaknya berusaha mencari jalan keluar. Helado—yang disajikan oleh para pelayan yang mengenakan rok pendek kotak-kotak—rasanya juara.

Tetapi tidak ada pengalaman lain yang berbicara begitu manis tentang idealisme Kuba yang revolusioner.

© Bit Boy / Flickr

Coppelia adalah sebuah jaringan kedai es krim di Kuba. Coppelia dijalankan negara dan dijual dalam peso Kuba (CUP) dan peso konvertibel Kuba (CUC). Coppelia di Havana mempekerjakan lebih dari 400 tenaga kerja dan menyajikan 4.250 galon AS (16.100 l) galon es krim kepada 35.000 pelanggan setiap hari

Dibangun pada 1966, Parque Coppelia ditata menjadi empat taman terbuka. Di tengah-tengahnya terdapat paviliun dua tingkat berbentuk kubah yang mirip dengan piring terbang lengkap dengan kaki laba-labanya.

Terinspirasi oleh Cathedral of Brasilia karya Oscar Niemeyer, paviliun itu dikenal sebagai la catedral de helado (katedral es krim) – suatu metafora yang sempurna di sebuah negara yang sangat menyukai susu beku. Orang-orang Kuba beribadah di heladeria (warung es krim)

Bangunan Coppelia yang dirancang futuristik (Foto: © Bit Boy / Flickr)

Setiap seksi memiliki antrean yang sama panjangnya di bawah sengatan sinar matahari. Bahkan di hari-hari yang tidak terlalu panas, antreannya melingkar di taman seperti ular.

Novel-novel telah dituliskan di sini, not-not musik disusun di sini (penulis lagu berkebangsaan Kuba, Frank Delgado bahkan pernah menulis Coppelia sebagai penghormatan), dan barangkali bayi-bayi pernah dibuat di sini mengingat ini Kuba.

© Bit Boy / Flickr

Orang-orang Kuba paling mudah diajak bercengkerama dan selalu aktif berbicara. Tetapi segala percakapan akan berhenti begitu mereka duduk dengan es krim di tangan.

Kekayaan Kuba yang beragam sedang antre dengan harapan mendapatkan es krim sebanyak mungkin agar masuk ke dalam perut dan tas tangan mereka.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *